Mengapa saya memposting artikel ini? Alasannya adalah karena sebentar lagi tahun baru akan datang, sudah seharusnya kita mengampuni dan melupakan kesalahan orang-orang yang telah menyakiti hati kita di tahun yang lama. Supaya di tahun yang baru kita membuka lembaran baru tanpa diliputi rasa dendam atau amarah yang tersimpan, sekalian belajar berkhotbah :D
selamat membaca, semoga bermanfaat. Gbu all ^^
Mengampuni dan Melupakan
Bacaan
: Matius 18 : 21-35 ( Perumpamaan tentang Pengampunan)
“Maka Bapa-Ku
yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu
masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
(Matius 18 : 35)
Memberikan
pengampunan pada orang yang telah menyakiti kita bukanlah hal yang mudah.
Apalagi kalau kita menderita karenanya, bicara tentang pengampunan rasanya
tidak mungkin. Pernahkah kita
merenungkan apa yang sudah diperbuat oleh
Tuhan Yesus ketika IA disalibkan oleh orang-orang Farisi dan tentara
Romawi? Bayangkan, IA disiksa dengan
sangat sadis, tetapi satu yang sangat indah terucap dari mulut-Nya adalah IA
meminta Bapa mengampuni setiap orang yang sudah membuat-Nya menderita (Lukas 23 : 34). Itu merupakan sebuah
contoh pengorbanan diri untuk keselamatan orang lain dan sebuah pengampunan.
Dari semua
ciptaan Tuhan, manusia adalah makhluk yang sangat istimewa. Ketika ada malaikat
yang jatuh ke dalam dosa, Tuhan tidak menyediakan penebusan, tetapi manusia
yang jatuh ke dalam dosa, IA menyelamatkannya. Mengampuni memang tidak semudah kita
mengucapkannya. Tuhan juga tidak semudah itu membalikkan telapak tangan dalam
proses mengampuni dosa manusia. IA harus memecahkan Tubuh-Nya dan mencurahkan
Darah-Nya. Sebuah pengorbanan yang tertinggi dalam suatu kehidupan, hingga
nyawa IA berikan. Tuhan mengajari kita untuk mengampuni orang yang menyakiti
kita dengan cara melepaskan pengampunan. Hal ini harus kita lakukan, karena
Tuhan telah lebih dulu mengampuni kita.
Dapat kita bayangkan apabila kita tidak mau mengampuni, sesuai dengan
Matius 18 : 35 Maka Bapa yang di sorga juga tidak akan mengampuni segala dosa
kita. Sama seperti Bapa, belajarlah untuk mengampuni orang lain, agar Bapa juga
mau mengampuni kita (Matius 6 : 14-15).
Mulailah
menyatakan kehidupan Bapa pada orang lain dengan mengampuni mereka, sehingga
kita memberitakan karya penyelamatan-Nya. Berkat dari kuasa pengampunan berlaku
bukan karena kita sudah diampuni melainkan karena kita mau mengampuni dan
melupakan, saat itulah pemulihan terjadi. “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang
terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Tuhan
di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4 : 32).
Secara singkat,
terdapat 3 hal penting tentang pengampunan :
1. Pengampunan
Tuhan pada manusia
Ø 1 Yohanes 1 : 9
Tentang
pengampunan Tuhan pada kita yang telah mengaku dosa kita. IA tetap setia
mengampuni kita tetapi tetap ada resiko akibat perbuatan kita sebagai wujud
keadilan-Nya.
Ø Roma 4 : 7-8
Tuhan tidak
memperhitungkan kesalahan kita.
2. Pengampunan
kita pada
Ø musuh
(Lukas 6 : 27-36)
Ø orang
yang dendam (Kolose 3 : 13)
Ø orang
yang bersalah (2 Korintus 2 : 5-11)
3. Hubungan
pengampunan Tuhan dengan kita
Ø Matius 6 : 14-15
Ø Yohanes 20 : 23