Rabu, 26 Desember 2012

Renungan Kristiani


Mengapa saya memposting artikel ini? Alasannya adalah karena sebentar lagi tahun baru akan datang, sudah seharusnya kita mengampuni dan melupakan kesalahan orang-orang yang telah menyakiti hati kita di tahun yang lama. Supaya di tahun yang baru kita membuka lembaran baru tanpa diliputi rasa dendam atau amarah yang tersimpan, sekalian belajar berkhotbah :D
selamat membaca, semoga bermanfaat. Gbu all ^^

Mengampuni dan Melupakan

Bacaan : Matius 18 : 21-35 ( Perumpamaan tentang Pengampunan)
Nats : Matius 18 : 35

“Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18 : 35)

            Memberikan pengampunan pada orang yang telah menyakiti kita bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau kita menderita karenanya, bicara tentang pengampunan rasanya tidak mungkin.  Pernahkah kita merenungkan apa yang sudah diperbuat oleh  Tuhan Yesus ketika IA disalibkan oleh orang-orang Farisi dan tentara Romawi?  Bayangkan, IA disiksa dengan sangat sadis, tetapi satu yang sangat indah terucap dari mulut-Nya adalah IA meminta Bapa mengampuni setiap orang yang sudah membuat-Nya menderita (Lukas 23 : 34). Itu merupakan sebuah contoh pengorbanan diri untuk keselamatan orang lain dan sebuah pengampunan.
Dari semua ciptaan Tuhan, manusia adalah makhluk yang sangat istimewa. Ketika ada malaikat yang jatuh ke dalam dosa, Tuhan tidak menyediakan penebusan, tetapi manusia yang jatuh ke dalam dosa, IA menyelamatkannya. Mengampuni memang tidak semudah kita mengucapkannya. Tuhan juga tidak semudah itu membalikkan telapak tangan dalam proses mengampuni dosa manusia. IA harus memecahkan Tubuh-Nya dan mencurahkan Darah-Nya. Sebuah pengorbanan yang tertinggi dalam suatu kehidupan, hingga nyawa IA berikan. Tuhan mengajari kita untuk mengampuni orang yang menyakiti kita dengan cara melepaskan pengampunan. Hal ini harus kita lakukan, karena Tuhan telah lebih dulu mengampuni kita.  Dapat kita bayangkan apabila kita tidak mau mengampuni, sesuai dengan Matius 18 : 35 Maka Bapa yang di sorga juga tidak akan mengampuni segala dosa kita. Sama seperti Bapa, belajarlah untuk mengampuni orang lain, agar Bapa juga mau mengampuni kita (Matius 6 : 14-15).
Mulailah menyatakan kehidupan Bapa pada orang lain dengan mengampuni mereka, sehingga kita memberitakan karya penyelamatan-Nya. Berkat dari kuasa pengampunan berlaku bukan karena kita sudah diampuni melainkan karena kita mau mengampuni dan melupakan, saat itulah pemulihan terjadi. “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Tuhan di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4 : 32).
Secara singkat, terdapat 3 hal penting tentang pengampunan :
1.      Pengampunan Tuhan pada manusia
Ø  1 Yohanes 1 : 9
Tentang pengampunan Tuhan pada kita yang telah mengaku dosa kita. IA tetap setia mengampuni kita tetapi tetap ada resiko akibat perbuatan kita sebagai wujud keadilan-Nya.
Ø  Roma 4 : 7-8
Tuhan tidak memperhitungkan kesalahan kita.
2.      Pengampunan kita pada
Ø  musuh (Lukas 6 : 27-36)
Ø  orang yang dendam (Kolose 3 : 13)
Ø  orang yang bersalah (2 Korintus 2 : 5-11)
3.      Hubungan pengampunan Tuhan dengan kita
Ø  Matius 6 : 14-15
Ø  Yohanes 20 : 23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar